Aneka Bentuk Kijing, Mau Pesan?
Setelah selama beberapa hari ini aku mengangkat tema tentang sarean, njaratan, kuburan, atau makam dalam postinganku maka ada satu hal yang menarik untuk aku sampaikan perihal makam. Seringkali dan umumnya makam di Indonesia dibangun dengan batu nisan. Dalam masyarakat Jawa dikenal dengan istilah kijing. Pembangunan Kijing atau nisan biasanya -sejauh yang kuketahui- dalam tradisi beberapa orang di kampungku dilakukan setelah 1000 (seribu) hari meninggalnya seseorang. Nyewu, demikian sebutannya.
Di kalangan masyarakat Jawa terdapat kepercayaan adanya hubungan yang sangat baik antara manusia dan yang gaib. Seperti yang masih dilakukan oleh masyarakat Jawa, mereka mengadakan upacara tradisi Ngijing pada Upacara Selametan Nyewu. Tradisi ini merupakan implementasi kepercayaan mereka akan adanya hubungan yang baik antara manusia dengan yang gaib. Tradisi ini telah lama ada bahkan sampai sekarang masih tetap dilakukan. Tradisi Ngijing merupakan suatu jenis kebudayaan lokal tradisional orang Jawa. Dengan demikian tradisi Ngijing dapat diklasifikasikan sebagai kebudayaan Jawa. Baca lebih lanjut
Filed under: Ahmed Fikreatif, Artikel Ringan, Diary, Kata Dalam Kamera | Tagged: Ahmed Fikreatif, Alm, Blog, Blogger, CMIIW, Diary, DIB, Grave, Gumpang, Kijing, Kuburan, Larangan Ngijing, Makam, Makam Kembar, Nisan, Njaratan, Pemakaman, Pracimaloyo, RIP, Sarean, Solo, Tatacara Ngijing, TPU, TPU Pracimaloyo, Tradisi Ngijing, Widodo, Winarni, Windan | 24 Comments »