Ilustrasi Hubungan Indonesia - Israel
Menelusuri perselingkuhan gelap antara pemerintah Indonesia – Israel boleh dibilang susah-susah gampang. Agustus 2009, santer terdengar bahwa Israel membuka kantor dagangnya di Indonesia1. Kendati tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, hubungan dagang bisa diteruskan dan dikelola dengan baik.
Orah Korn, koresponden pada desk ekonomi di harian Dza Marker berbahasa Ibrani yang terbit di Israel, menulis laporan, Israel tengah berupaya memperluas jaringan dan hubungan ekonominya dengan negara-negara di Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia.
Tujuan dibukanya kantor dagang Israel di Jakarta sendiri, demikian Korn, adalah untuk memulai babak baru hubungan ekonomi antara Israel dan Indonesia. Ternyata, sebelum kantor dagang Israel itu dibuka di Jakarta, hubungan “gelap dan diam-diam” antara Indonesia dan Israel telah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu.
Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh Ran Kohin, kepala kantor dagang Israel-Asia. Kohin menegaskan, dibukanya kantor dagang Israel di Jakarta merupakan hasil dari perkembangan yang baik dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Israel yang telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, meskipun tak ada hubungan diplomatik antara keduanya. Baca lebih lanjut →
Filed under: Ahmed Fikreatif, Artikel Ringan, Politik, Sejarah | Tagged: Abdurrahman Wahid, Gus Dur, Hassan Wirayudha, Indolink, Indonesia, Israel, Jenderal (Pur) Soemitro, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Menlu Israel, Mohammad Hidayat, Orah Korn, SBY, Shraga Brosh, Silvan Shalom, Soemitro, Surat Keputusan Menperindag No.23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001, Zionis | 35 Comments »