Membuat Format Gerakan Anti Korupsi Dalam Aksi Sederhana dan Praktis
Catatan prestasi Indonesia masih bisa dibilang berada di posisi atas dalam peringkat Negara terkorup di dunia. Kenyataan itu mau tidak mau dan suka tidak suka harus kita terima. Perubahan era dari masa kelam orde lama kemudian menjadi orde baru yang kemudian tumbang di tangan orde reformasi pun belum mampu memperbaiki peringkat Indonesia supaya bisa tinggal kelas. Fakta yang muncul justru sebaliknya, kinerja pemerintahan dan perkorupsian justru bertambah makin marak. Ada sebuah opini yang cukup mengiris hati nurani di dalam masyarakat, bahwa korupsi yang terjadi dahulu dilakukan di bawah meja, namun korupsi yang Terjadi sekarang justru dilakukan dengan membawa mejanya sekaligus. Entah ungkapan itu benar atau tidak penulis kurang bisa membuktikan, karena penulis bukanlah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hanya saja, fakta yang ada di dalam berita menyebutkan bahwa sekarang ini sudah Banyak sekali kepala daerah dan anggota dewan perwakilan daerah yang sudah meringkuk di penjara atas kasus korupsi berjamaah.
Aneh memang, dan sungguh memang aneh sekali. Indonesia yang bermoralkan Pancasila yang konon sangat mengedepankan kejujuran seolah tak ada bekasnya. Pelajaran dan penataran P-4 yang dilakukan dan diwajibkan kepada hampir seluruh rakyat Indonesia ternyata tidak mampu mencetak manusia yang bermoral.
Tak hanya itu, fakta agama Islam yang dipeluk oleh mayoritas rakyat Indonesia ternyata tak mempan menangkis virus korupsi ini. Pendidikan akhlak dan moral Pancasila hanya menjadi lip service belaka. Pendidikan akhlak dan moral hanya menjadi sebuah wacana dan pelajaran semata. Lantas siapakah yang harus disalahkan? Baca lebih lanjut
Filed under: Ahmed Fikreatif, Artikel Ringan | Tagged: Ahmed Fikreatif, Blog, Blogger, Gerakan Anti Korupsi, KKN, Kolusi, Komisi Pemberantasan Korupsi, Korupsi, KPK, Nepotisme | 1 Comment »