Win-Win Solution
Andi dan Iwan adalah dua orang siswa baru sebuah SMA yang tinggal dalam satu kamar asrama. Suatu saat, keduanya menghadapi ulangan pelajaran. Demi memperoleh nilai yang maksimal, keduanya menyiapkan diri dengan belajar di malam ulangan. Andi tipikal siswa pembelajar yang lebih merasakan mudahnya mencerna pelajaran sambil mendengarkan musik. Sementara Iwan merupakan tipikal siswa pembelajar di kesunyian. Iwan tak bisa mencerna pelajaran ketika suasana lingkungannya berisik.
Kedua orang siswa tersebut boleh dibilang memiliki tipikal pembelajar yang bertolak belakang. Mesti harus ada solusi buat keduanya. Setelah berunding dengan baik, akhirnya dicapailah sebuah kesepakatan antara Andi dan Iwan agar saling mendukung dan tidak saling merugikan. Karena Andi lebih mudah mencerna pelajaran sambil mendengarkan musik, maka Iwan rela meminjamkan walkman-nya kepada Andi. Sehingga dengan demikian, Andi tetap bisa mendengarkan musik untuk memudahkan pembelajarannya. Namun di sisi lain, Andi tidak mengganggu Iwan yang model pembelajarannya lebih suka dalam suasana yang tidak bising (sunyi).
Konon, setiap persoalan selalu ada solusinya. Setiap konflik pasti ada penyelesaiannya. Tinggal bagaimana saja kita meng-arrange persoalan tersebut dan berfikir untuk mencarikan solusi dengan baik.
Nah, sekarang ada kasus lain seperti ini. Ahmed dan Sutrisno adalah kawan sekamar di sebuah asrama. Sama seperti Andi dan Iwan pada kisah di atas. Ahmed tipikal pembelajar yang model belajarnya dengan cara membaca teks secara keras-keras (nyaring). Ahmed tidak bisa belajar dengan cara membaca dalam hati. Sementara Sutrisno merupakan pembelajar yang bisa belajar dengan cara membaca dalam hati. Namun, ia tak bisa mencerna pelajaran dengan baik jika ada seseorang di sampingnya yang belajar dengan membaca keras-keras. Biasanya, sambil membaca dalam hati suasana belajar Sutrisno diiringi alunan musik klasik atau instrumental. Lalu, bagaimana menurut kalian solusi bagi dua orang siswa Ahmed dan Sutrisno agar memperoleh win-win solution?
“Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati Meninggalkan Belang, Manusia Mati Meninggalkan Nama, Blogger Mati Meninggalkan Postingan, Jika Fikreatif mati mohon doakan ampunan”
Filed under: Ahmed Fikreatif, Artikel Ringan | Tagged: Ahmed, Ahmed Fikreatif, Andi, Blog, Blogger, Diary, Iwan, Solusi, Solution, Sutrisno, Win-Win Solution |
good article
purwati
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com
http://purwati-ningyogya.blogspot.com
http://purwatining.multiply.com
@PUR: thanks
gimana ya, coba aja achmed membacanya seperti nyanyiin lagu klasik terus disetelin alunan musik instrumental
@Andi: hahahahah
bisa aja lho..
yg ada malah ga bisa belajar semua ntar…:D