Tren Penambahan Nama Suami di Belakang Nama Istri

Tren Penambahan Nama Suami di Belakang Nama Istri

Sudah sering kita mendengar media menyebut nama istri-istri Presiden dengan menyertakan nama suaminya di belakang namanya. Sebagai misal, kita sering mendengar penyebutan nama Ibu Tien Soeharto, Ibu Ainun Habibie, Ibu Ani Yudhoyono, Michele Obama dan seterusnya. Namun anehnya, Megawati tidak pernah disebut oleh media atau menyebut dirinya dengan nama Megawati Kiemas. Namun Mega lebih dikenal dengan Megawati Soekarnoputri. Dan nama terakhir lebih indah didengar dan lebih benar.

Beberapa waktu lalu, di Facebook, aku juga melihat beberapa kawanku perempuan melakukan hal yang sama seperti kebiasaan orang di atas. Diantara kawanku yang baru saja menikah dan yang sudah lama menikah banyak yang ‘mengubah’ namanya dengan menambahkan nama suami di belakang nama aslinya. Jika nama suaminya adalah Ali sementara si istri bernama Fatimah, maka nama Fatimah diubah menjadi Fatimah Ali.

Ternyata tren penggunaan nama suami di belakang nama istri makin lama makin populer dan banyak ditiru oleh masyarakat luas di Indonesia. Ada perasaan jengah dan gelisah sebenarnya aku melihat fenomena itu. Terlebih lagi, saat aku melihat banyak akhwat-akhwat yang melakukan hal serupa. Entah mengikuti tren atau entah bagaimana, para akhwat-akhwat berjilbab besar itu juga menempatkan nama suami di belakang nama mereka dengan bangga. Aku pun makin tidak nyaman. Baca lebih lanjut