Kembali Memeluk Islam (Converting Islam)


Jamaah Terlihat Tengah Memberikan Ucapan Selamat

Hari Jumat kali ini agak sedikit berbeda dari biasanya. Disamping aku mendengarkan khotbah dan menunaikan sholat Jumat secara berjamaah seperti hari-hari Jumat biasanya, kali ini aku memperoleh satu hadiah tambahan sesudah selesai Sholat. Sebenarnya bukan hanya aku yang memperoleh hadiah, tapi juga seluruh jamaah Jumat yang hadir di Masjid Cut Mutiah – Menteng Jakarta Pusat. Hadiah ini adalah bertambahnya satu orang saudara se-akidah Islam yang mengikrarkan diri untuk masuk (baca: kembali kepada keyakinan aqidah fitrah manusia) memeluk Islam.

Ia sebelumnya mengaku bernama Fransiscus Setiyanto (aku tidak yakin dengan namanya. maafkan kawan, aku kurang jelas mendengar namanya saat disebut oleh pengurus Masjid). Menurut kesaksisannya yang disesuaikan dengan KTP, Frans kelahiran kota Solo pada bulan Oktober 1977. Dan setelah kurang lebih 32 tahun kemudian, tepatnya di Masjid Cut Muti pada tanggal 30 Juli 2010, ia berikrar syahadat untuk masuk Islam. Kini, setelah masuk Islam, ia mengubah namanya menjadi Juli Prasetiyanto (ini pun aku juga agak kurang jelas mendengar namanya 🙂 ).

Berdasarkan kesaksian Frans, ia memutuskan masuk Islam setelah mengalami mimpi seolah-olah sedang membaca al Quran. Mimpi itu ia alami 4 kali (seingatnya). Setelah mengalami mimpi yang ketiga kalinya, ia pun memutuskan untuk bertanya dan berkonsultasi dengan Pastur dan Pendeta serta Ustadz-Ustadz dan Kyai. Oleh seorang pendeta, ia ditanya, “Apakah kamu sudah siap masuk Islam?”.

Berturut-turut kemudian ia berkonsultasi dengan sejumlah orang yang dianggapnya ustadz atau kyai. Hingga suatu saat ia memutuskan untuk masuk Islam dan siap dengan segala konsekuensinya.

Dalam kesaksiannya di hadapan ratusan jamaah Masjid Cut Mutiah, Frans mengaku tidak berada dalam tekanan atau paksaan. Ia juga berkeinginan untuk mempelajari Islam secara menyeluruh sedikit demi sedikit. Setelah kesaksiannya tersebut diucapkan, Imam Masjid Cut Mutiah pun membimbing Frans untuk berikrar mengucapkan dan melafadkan kalimat 2 syahadat. Asyhadu alla ilaaha illa Allah; wa Asyhadu anna Muhammad Rasulullah. Selengkapnya, inilah video yang dapat kurekam sebentar sekedar merekam memori itu. Check this out Gan…!

Ahmed Fikreatif

.:: Jika Saudara / i menyukai tulisan ini, maka sekarang Anda dapat memberikan apresiasi dengan ikut memberikan donasi / kontribusi finansial ala Blogger. Jika Saudara / i membenci sebagian atau keseluruhan tulisan ini pun saya tetap mempersilakan untuk ikut memberikan donasi. Namun, jika saudara / i tidak bersedia memberikan donasi, itu pun tidak mengapa… Caranya, silakan baca link berikut ini ( klik di sini..! ) ::.

“Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati Meninggalkan Belang, Manusia Mati Meninggalkan Nama, Blogger Mati Meninggalkan Postingan”

8 Tanggapan

  1. Islam adalah tempat kembalinya dan gudangnya segala kebaikan…
    kalau boleh kasih saran ke pemerintah RI,,biar anggota DPR gak pada korupsi sebelum mereka diangkat suruh mereka masuk pesantren minimal 1 bulan dalam karantina,,,insya allah negara kita akan mengalahkan jepang..

    http://Meidhyandarestablogme.wordpress.com

  2. bukan sesuatu yang mustahil jika suatu saat nanti banyak juga kaum barat menjadi Mu’alaf ya mas 😀

  3. Alhamdulillah…bertambah lagi saudara seiman ya 😀

    salam hangat

  4. Alhamdulillah…. 🙂

Tinggalkan Balasan ke Goda-Gado Batalkan balasan